Manusia Gudang Permasalahan
QS. Al-Imran : 135
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Artinya : Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiyaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS. Al-Imran : 135)
Dari ayat tersebut kita dapat 3 pelajran yang dapat dipetik yakni :
- Kelaziman taqwa, adalah bukan terpelihara dari dosa melainkan taubat dan tidak terus menerus berbuat dosa.
- Lebih bahaya dari dosa adalah melupakan keburukan dosa. Jika dosa sudah tidak tampak buruk di hadapan manusia, maka dia tidak terpikir untuk berbuat dosa.
- Dosa merupakan kelaziman paling besar terhadap ruh ilahi yang telah ditiupkan oleh Tuhan dalam wujud manusia
Sebagian orang berfikir bahwa mukmin adalah orang yang tidak berdosa. Padahal ayat ini menyebut orang-orang bertaqwa mungkin saja melakukan perbuatan buruk. Siapa saja yang berlaku buruk telah menzalimi dirinya. Namun perbedaan orang mukmin yang berlaku buruk pada dua hal. Pertama mereka tidak melakukan terus perbuatan dosa. Kedua, ketika menyadari perbuatan dosanya, ia segera meninggalkannya dan bertaubat kepada Allah.
Karena mereka (manusia) tahu. Allah suka memaafkan orang yang bertaubat dan melakukan dosa akibat tidak sadar dan di goda setan. Jika Allah saja mau memaafkan hambanya. kenapa kita sesama manusia tidak mau memaafkan?
"Karena manusia tidak pernah lepas dari yang namanya kesalahan"
0 comments:
Post a Comment